Bentuk dan Makna Ritual Mappacci pada Pernikahan Bangsawan Bugis (Studi Kasus di Desa Benteng Gantarang Kabupaten Bulukumba)

https://doi.org/10.30605/onoma.v7i2.1414

Authors

  • Kasmawati Kasmawati Universitas Muslim Maros
  • Indarwati Indarwati Politeknik LP3I Makassar
  • Haryeni Tamin Universitas Hasanuddin
  • Hasan Hasan Universitas Hasanuddin

Keywords:

Bentuk, Makna, Ritual Mappaci, Bugis

Abstract

Mapacci adalah salah satu dari sekian banyak ritual dalam pernikahan adat suku Bugis di Sulawesi Selatan. Ritual ini adalah upacara untuk membersihkan dan menyucikan diri bagi calon pengantin dari hal-hal yang tidak baik. Prosesi ini biasa dilaksanakan pada saat menjelang acara akad nikah keesokan harinya. Adat kebudayaan ini ditradisikan oleh masyarakat dan diyakini dapat membawa keberkahan dalam pernikahan hingga sampai sekarang. Penelitian ini difokuskan pada bentuk makna dalam ritual upacara adat mappacci. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif bertema budaya lokal. Data dikumpulkan dengan metode observasi, dengan teknik rekam, catat, dan wawancara. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis secara deskriptif-kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa makna ritual dalam ritual mapacci pada pernikahan bangsawan Bugis di desa Benteng Gantarang kabupaten Bulukumba, yakni: kesucian hati calon mempelai menghadapi hari esok; harapan, yang dimaknai semoga pernikahan nanti akan berlangsung dengan langgeng (selamanya); doa dan restu dari para keluarga; makna agar calon mempelai kelak di kemudian hari dapat hidup bahagia seperti mereka yang meletakkan pacci di atas tangannya.

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Hoed, Benny H. (2008). Semiotik dan dinamika Sosial Budaya. Depok: Komunitas Bambu.

Indarwati, Nur Fadny Yuliani, & Lina Mariana. (2020). “Ritual Mattompang Arajang, Prosesi Penyucian Benda Pusaka Kerajaan Bone: Tinjauan Semiotik Budaya”. Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, Dan Sastra. https://doi.org/10.30605/onoma.v6i2.388

Kridalaksana, Harimurti. (1993). Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Mattulada (1985). “Latoa: Satu Lukisan Analitis Terhadap Antropologi-Politik”. Makassar: LEPHAS.

Nasution. (2016). Metode Research (Penelitian Ilmiah). Cetakan ke-15. Jakarta: Bumi Aksara.

Budi Setyaningrum, N. D. (2018). BUDAYA LOKAL DI ERA GLOBAL. Ekspresi Seni. https://doi.org/10.26887/ekse.v20i2.392

Indarwati, Nur Fadny Yuliani, & Lina Mariana. (2020). Ritual Mattompang Arajang, Prosesi Penyucian Benda Pusaka Kerajaan Bone: Tinjauan Semiotik Budaya. Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, Dan Sastra. https://doi.org/10.30605/onoma.v6i2.388

Manafe, Y. D. (2011). Komunikasi Ritual pada Budaya Bertani Atoni Pah Meto di Timor-Nusa Tenggara Timur. Jurnal ASPIKOM. https://doi.org/10.24329/aspikom.v1i3.26

Nur, E., & Pala, R. (2020). MAPPACCI SEBAGAI MEDIA PESAN MASYARAKAT DI KABUPATEN BONE. Walasuji : Jurnal Sejarah Dan Budaya. https://doi.org/10.36869/wjsb.v11i2.160

Sarpinah, Salimin, A. S. P. (2018). Nilai-Nilai Yang Terkandung Dalam Budaya Mappacci Pada Rangkaian Pelaksanaan Perkawinan Orang Bugis. SELAMI IPS.

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Edisi I, Cetakan ke-2. Bandung: Alfabeta.

Teeuw, A. (1984). Khasanah Sastra Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Published

2021-10-30

How to Cite

Kasmawati, K., Indarwati, I., Tamin, H., & Hasan, H. (2021). Bentuk dan Makna Ritual Mappacci pada Pernikahan Bangsawan Bugis (Studi Kasus di Desa Benteng Gantarang Kabupaten Bulukumba). Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, Dan Sastra, 7(2), 721–729. https://doi.org/10.30605/onoma.v7i2.1414

Issue

Section

Articles

Categories