Identitas Priyayi dan Orang Kebanyakan dalam Novel Gadis Pantai Karya Pramoedya Ananta Toer

https://doi.org/10.30605/onoma.v10i1.3362

Authors

  • Rangga Agnibaya IAIN Ponorogo
  • Dhika Puspitasari Universitas PGRI Madiun

Keywords:

Identitas, Priyayi, Orang Kebanyakan

Abstract

Masyarakat Jawa pada awal abad ke-20 terdiri dari beberapa lapisan masyarakat, yakni Eropa, Asia, dan Pribumi. Masyarakat pribumi terdiri dari dua golongan sosial, yakni bangsawan atau priyayi dan Kawula atau Orang Kebanyakan. Masing-masing golongan sosial memiliki karakteristiknya. Karakteristi tersebut terbentuk melalui proses sosial yang panjang. Di sisi yang lain, dengan karakteristik yang dimiliki mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain. Penelitian ini menganalisis identitas Priyayi dan Kawula yang ada dalam novel Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer. Menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif, penelitian ini menemukan data bahwa golongan priyayi merupakan Golongan priyayi adalah sebuah peradaban elit yang memiliki simbol-simbol identitas yang lebih luhung daripada identitas kawula atau orang kebanyakan. Jika dilihat dari kacamata budaya, identitas priyayi dianggap lebih berbudaya daripada identitas orang kebanyakan. Di sisi yang lain, golongan kawula atau orang kebanyakan yang diwakili oleh warga kampung nelayan merupakan lingkungan yang berisi orang-orang yang keras karena ditempa oleh kehidupan yang keras juga. Namun meskipun demikian, karena  budaya kehidupan pantai telah mengakar kuat dalam diri mereka, maka kerasnya kehidupan ala nelayan dijalani dengan senang hati.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adi, I. R. (2011). Fiksi Populer: Teori dan Kajian Metode. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Aji, D. S. (2016). Proses Pembentukan Identitas Seksual Kaum Gay di Surabaya. Paradigma. https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/paradigma/article/view/14810

Amini, M., & Suryo, D. (2013). Modernitas Dan Perubahan Identitas Di Perkotaan: Sejarah Sosial Keluarga Elite Jawa Di Semarang Pada Awal Abad Ke-20. Repository ugm. In Disertasi. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Anggito, A., & Setiawan, J. (2018). Metodologi penelitian kualitatif. Sukabumi: CV Jejak

Ardias, A. Y., Sumartini, S., & Mulyono, M. (2019). Konflik Sosial Dalam Novel Karena Aku Tak Buta Karya Rendy Kuswanto. Jurnal Sastra Indonesia. https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jsi/article/view/29949 DOI: https://doi.org/10.15294/jsi.v8i1.29949

Armayati, L., Iskandar, Z., Siswandi, A. G. P., & ... (2019). Proses dinamika pembentukan identitas sosial pada kelompok: Studi kasus geng motor ghost night di Pekanbaru. Jurnal Psikologi, Vol.15, No. 1. DOI: https://doi.org/10.24014/jp.v15i1.6847

http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/psikologi/article/view/6847

Damono, S. D. (2009). Sosiologi Sastra: Pengantar Ringkas. In Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Denzin, N. K., & Lincoln, Y. S. (2008). Handbook of Qualitative Research. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Faruk. (2010). Pengantar Sosiologi Sastra: Dari Strukturalisme Genetik sampai Post-modernisme. Yogyakarta, Pustaka Pelajar.

Lestari, U. F. R. (2019). Analisis Pascakolonialisme Gadis Pantai Karya Pramoedya Ananta Toer dalam Teori Homi K. Bhabha. MEDAN MAKNA: Jurnal Ilmu Kebahasaan dan Kesastraan. https://ojs.badanbahasa.kemdikbud.go.id/jurnal/index.php/medanmakna/article/view/1197

Luxemburg, J., Bal, M., & Weststeija, W. G. (2001). Pengantar Ilmu Sastra, di Indonesiakan oleh Dick Hartoko (Jakarta: Gramedia, 1984). Pada Fakultas Pascasarjana. In Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Mesita, N. Y., & Sapto, A. (2020). Pakaian sebagai Simbol Stratifikasi Sosial Masyarakat Jawa pada Masa Kolonial Abad ke 19 sampai Awal Abad ke 20. In Jurnal Dimensi Sejarah.

Niel, R. (2009). Munculnya Elite Modern Indonesia (terj). Bogor: Pusta a Jaya.

Nurgiyantoro, B. (2018). Teori pengkajian fiksi. Yogyakarta: UGM Press

Ratna, N. K. (2003). Paradigma sosiologi sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Siregar, A. O. A., & Kustanti, E. R. (2020). Hubungan antara gegar budaya dengan penyesuaian diri pada mahasiswa bersuku minang di universitas Diponegoro. Jurnal Empati. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/empati/article/view/21668 DOI: https://doi.org/10.14710/empati.2018.21668

Sutopo, H. B. (2002). Metodologi penelitian kualitatif. Surakarta: UNS Press.

Suparman, S., & Nuruahmad, M. (2023). Budaya Mappacci dan Rangkaian Pelaksanaan Perkawinan Orang Bugis. DEIKTIS: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 3(4), 219-225. DOI: https://doi.org/10.53769/deiktis.v3i3.526

Teeuw, A. (2001). Sastra dan Ilmu Sastra (Edisi Revisi). Jakarta: PT Dunia Pustaka Pelajar.

Toer, P. A. (2003). Gadis Pantai. In Cet. Ke-1. Jakarta: Lentera Dipantara.

Wellek, R., & Warren, A. (2014). Teori kesusastraan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Published

2024-01-28

How to Cite

Rangga Agnibaya, & Dhika Puspitasari. (2024). Identitas Priyayi dan Orang Kebanyakan dalam Novel Gadis Pantai Karya Pramoedya Ananta Toer . Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, Dan Sastra, 10(1), 748–764. https://doi.org/10.30605/onoma.v10i1.3362

Issue

Section

Articles

Categories