Dinamika Homonim, Homofon, dan Homograf dalam percakapan sehari-hari

https://doi.org/10.30605/onoma.v10i1.3390

Authors

  • Rofiah Hamid Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Keywords:

Homonim, homofon, homograf, relasi makna

Abstract

Dalam setiap kajian bahasa tidak lepas dari relasi makna, yakni hubungan makna antara dua kata atau lebih. Relasi makna meliputi kesamaan makna (sinonimi), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (polisemi dan ambiguitas), ketercakupan makna (hiponimi), kelainan makna (homonimi), kelebihan makna (redundansi), dan sebagainya. Adapun peneliti dalam penelitian ini lebih menitik beratkan pada tiga aspek, yakni homonimi, homofon, dan homograf. Peneliti akan membahas mengenai pengertian, karakteristik, dan juga ciri-ciri dari tiga aspek tersebut, agar pembaca dapat mengetahui dan memahami homonimi, homofon, dan homograf, sehingga pembaca dapat membedakan tiga aspek tersebut. Selain itu, peneliti akan mengenalkan contoh-contoh homonimi, homofon, dan homograf yang biasa digunakan dalam percakapan sehari-hari, agar pembaca dapat mengidentifikasi kata ke dalam salah satu dari tiga aspek tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, deskriptif, dan kepustakaan. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan sumber data sekunder yakni buku-buku kajian semantik. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan yakni observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini juga menggunakan teknik triangulasi dan diskusi sebagai teknik validasi data. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data mentah, transkrip data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah homonim, homofon, dan homograf memiliki relasi makna. Homonimi adalah dua kata yang  sama dengan satu ujaran yang sama, sedangkan maknanya berbeda. Homofon adalah dua kata berbeda dengan satu ujaran yang sama dan maknanya berbeda. Homograf adalah dua kata yang sama dengan ejaan yang berbeda dan maknanya juga berbeda.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aminuddin. (1988). Semantik (Pengantar Studi Tentang Makna). Bandung: Sinar Baru.

Aripuddin (2017). “Bentuk Dan Penggunaan Homonim Dalam Bahasa Kerinci” dalam

jurnal pendidikan bahasa Arab dan sastra, vol. 7 No. 1 hal. 7.

Asri dan Irsyadi Shalima (2018). “Homonimi Dan Polisemi Pada Unggahan Jenaka Di

Instagram” dalam jurnal Bahasa, Sastra Dan Pengajarannya , Vol. 2, No. 1, hal. 88-101,

September 2018.

Asrori, Imam. & Moh. Ainin. (2008). Semantik Bahasa Arab. Surabaya: Hilal Pustaka.

Chaer, Abdul. (1995). Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, Abdul. (2007). Linguistic Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, Abdul. (2015). Psikolingustik Kajian Teoritik. Jakarta: Rineka Cipta.

Dayang dan Marry Fatimah. “Homonimm Antara Dialek Melayu Sarawak Dan Bahasa

Melanau” dalam jurna language studies Univertsitas Malaysia Sarawak, Vol. 1 No. 1

hal. 15-21.

Ernimawati, Mangatur, dan Charlina. “Homonim dalam Bahasa Nias” dalam jurnal Universita

Riau, hal. 1-15.

Febby (2017). “Homonim Bahasa Minangkabau Dan Bahasa Jawa Di Kabupaten

Dharmasraya” dalam jurnal scholar.

Kholison, Mohammad. (2016). Semantik Bahasa Arab (Tinjauan Historis, Teoritik dan

Aplikatif). Malang: Lisan Arabi.

Mochammad, Sumarlam, dan Sri Martanto (2018). “Penyimpangan Makna Dengan

Homonimi Dalam Wacana Meme (Kajian Semantik)” dalam jurnal lingua, Vol. 13

No.1.

Mohammad Effendi (2018). “Word Sense Disambiguation Untuk Penjelasan Makna Kata

Homograf s Menggunakan Algoritma Simplified Lesk” dalam jurnal scholar.

Mun’im, Muhatdi Abdul. (2011). Metodologi Penelitian untuk Pemula. Madura: Alpend

Press.

Nopita Herlina (2017). “Homonimi Bahasa Sasak Di Desa Banjar Sari Kecamatan

Labuhan Haji Lombok Timur Dan Relevansinya Dengan Pembelajaran Bahasa

Indonesia Di SMA ” dalam jurnal Universitas Mataram.

Pateda, Mansoer. (2001). Semantik Leksikal. Jakarta: Rineka Cipta.

Prastowo, Andi. (2014). Memahami Metode-Metode Penelitian. Yogyakarta: Ar-Ruzz

Media.

Rahmatia Halim (2018). “Nalisis Homonimi Dalam Bahasa Ende - Lio Di Daerah Flores

Ntt: Sebuah Kajian Semantik Dan Hubungannya Dengan Pembelajaran Bahasa

Indonesia Di Smp” dalam jurnal Universitas Mataram.

Rahayu (2017). “Kehomoniman Kata Dalam Bahasa Kepulauan Tukang Besi Dialek

Kaledupa” dalam jurnal Bastra

Sabarguna, Boy S. (2008). Analisis Data pada Penelitin Kualitatif. Jakarta: UI-Press.

Santana, Septiawan. (2007). Menulis Ilmiah Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta:

Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Supriyati (2017). “The Ability Of Students' Pronunciation Taught By Using Homophones

Game At Tenth Grade Of Sma N 1 Karanganyar Demak In Academic Year 2016/2017” DOI: https://doi.org/10.23887/jear.v1i1.10121

dalam jurnal scholar.

Suparman, S. (2023). POSISI KEMUNCULAN VOKAL KONSONAN DALAM BAHASA RAMPI DAN BAHASA TAE’. Bahtera Indonesia; Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia, 8(2), 490-497. DOI: https://doi.org/10.31943/bi.v8i2.445

Ullmann, Stephen. (2011). Pengantar Semantik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Widya, Wendi. (2009). Semantik Bahasa Indonesia. Klaten: Macanan Jaya Cemerlang

Published

2024-02-06

How to Cite

Hamid, R. (2024). Dinamika Homonim, Homofon, dan Homograf dalam percakapan sehari-hari. Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, Dan Sastra, 10(1), 871–886. https://doi.org/10.30605/onoma.v10i1.3390

Issue

Section

Articles

Categories