Makna Kelong Salonreng pada Upacara Adat Perkawinan Masyarakat Desa Ara Kabupaten Bulukumba (Suatau Tinjauan Semiotika Marcel Danesi)

https://doi.org/10.30605/onoma.v6i2.367

Authors

  • Runimeirati Universitas Megarezky

Abstract

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan menganalisis makna kelong Salonreng dalam sebuah ritual adat di masyarakat Bulukumba, mengkaji totalitas makna kelong Salonreng berdasarkan teori semotika Marcel Danesi. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan dan merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber sata dari penelitian ini adalah keseluruhan makna kelong Salonreng. Data primer diperoleh dari beberapa informan yang paham dan tahu soal objek penelitian. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah secara observasi, wawancara, dokumentasi, dan pencatatan. Sedangkan, teknik analisis datanya yaitu dengan mengidentifikasi semua pesan dan tanda teks kelong Salonreng, transliterasi dan pengklasifikasian makna. Dapat disimpulkan yakni (1) Setiap bait dalam teks Salonreng merupakan bentuk kesyukuran masyarakat Ara kepada Sang Pencipta, (2) Pola persajakan kelong Salonreng serupa dengan pola persajakan Makassar 8-8-4-8, (3) Tari Saloreng merupakan perkembangn dari tari rakyat dengan gerakan yang sangat sederhana yang dimainkan secara tunggal ataupun berkelompok penari wanita, (4) Sebagai penghormatan kepada leluhur atau digunakan untuk menghalau roh-roh jahat serta memohon perlindungan dari Dewata.

Kata kunci : Kelong Salonreng, Semiotik dan Kabupaten Bulukumba.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2020-11-23

How to Cite

Runimeirati. (2020). Makna Kelong Salonreng pada Upacara Adat Perkawinan Masyarakat Desa Ara Kabupaten Bulukumba (Suatau Tinjauan Semiotika Marcel Danesi). Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, Dan Sastra, 6(2), 600–608. https://doi.org/10.30605/onoma.v6i2.367

Issue

Section

Articles