Nilai Eksperensial dalam Kosakata Ujaran Kebencian di Twitter: Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough
https://doi.org/10.30605/onoma.v10i4.4756
Keywords:
nilai eksperensial, kosakata, ujaran kebencian, twitter, dan analisis wacana kritisAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis motif penggunaan fitur kosakata ujaran kebencian di Twitter. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif. Data diperoleh melalui tiga tahap: membaca teliti twit-twit yang mengandung ujaran kebencian, mendokumentasikan twit dalam bentuk tangkapan layar, serta mencatat twit dalam tabel klasifikasi data. Kemudian, data dianalisis dengan teori analisis wacana kritis Norman Fairclough berupa analisis teks, interpretasi konteks wacana, dan eksplanasi praktik sosial. Analisis data berfokus pada nilai eksperensial dalam fitur kosakata ujaran kebencian. Hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai eksperensial kosakata ujaran kebencian terepresentasi melalui penggunaan kelebihan penyusunan kata, kata-kata ideologis, dan metafora. Kelebihan penyusunan kata merepresentasikan ujaran penghinaan pada pribadi orang lain, penghinaan pada identitas golongan, dan rasialisme. Kata-kata ideologis merepresentasikan ujaran penghinaan pada pribadi orang lain, penghinaan pada identitas golongan, dan seksisme. Metafora merepresentasikan ujaran penghinaan pada pribadi orang lain, penghinaan identitas golongan, dan rasialisme.
Downloads
References
Ahnaf, M.I., & Suhadi, S. (2014). Isu-Isu Kunci Ujaran Kebencian (Hate Speech): Implikasinya terhadap Gerakan Sosial Membangun Toleransi. Harmoni, 13 (3), 153-164.
Anam, M. C., & Hafiz, M. (2015). Surat Edaran Kapolri Tentang Penanganan Ujaran Kebencian (Hate Speech) dalam Kerangka Hak Asasi Manusia. Jurnal Keamanan Nasional, 1(3), 341-364. DOI: https://doi.org/10.31599/jkn.v1i3.30
Anshori, D. S. (2008). Hegemoni dan Dominasi Bahasa Pejabat Dalam Media Massa Pasca Orde Baru: Analisis Wacana Kritis Tentang Idiom Politik di Indonesia. In Makalah disajikan dalam Seminar dan Lokakarya Nasional “Peluang dan Tantangan Pengajaran Bahasa Indonesia pada Era Kejagatan dan Situasi Multikultural, Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia SPS UPI.
Anshori, D.S. (2017). Analisis Wacana: Teori, Aplikasi, dan Pembelajaran. Bandung: UPI Press.
Anshori, D. S. (2018). Bahasa Kritik Mochtar Lubis: Analisis Wacana Kritik Tajuk Rencana Korupsi Pada Harian Indonesia Raya (1966-1974). Arkhais-Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia, 9(1), 1-11.
Barthelemy, R.S., McCormick, M., & Henderson, C. (2016). Gender Discrimination in Physics and Astronomy: Graduate Student Experiences of Sexism and Gender Microaggression. American Physical Society, 12(2), 1-14. DOI: https://doi.org/10.1103/PhysRevPhysEducRes.12.020119
Becker, H.S. (1973). Outsiders: Studies in Sociology of Deviance. New York: The Free Press.
Blommaert, J. (2005). Discourse: A Critical Introduction. New York: Cambridge University Press. DOI: https://doi.org/10.1017/CBO9780511610295
Castells, M. (2009). Communication Power. New York: Oxford University Inc.
CNBC Indonesia .(2018). Jumlah Pengguna Turun, Saham Twitter Anjlok 18%. Diakses dari https://www.cnbcindonesia.com/market/20180727185057-17-25813/jumlah-pengguna-turun-saham-twitter-anjlok-18.
Cresswell, J.W. (2013). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Dhani, A. (2016). “Sejarah Pembantaian Etnis Tionghoa”. Tirto.id, 1 September 2016. Diakses dari https://tirto.id/sejarah-kebencian-terhadap-etnis-tionghoa-bFLp.
Erjavec, K., & Kovačič, M. P. (2012). “You Don’t Understand, This is a New War!” Analysis of Hate Speech in News Web Sites’ Comments. Mass Communication and Society, 15(6), 899–920. DOI: https://doi.org/10.1080/15205436.2011.619679
Eriyanto. (2011). Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LKis Group.
Fairclough, N. (2003). Language and Power. Diterjemahkan Oleh Indah Rohmani dengan judul Language and Power: Relasi Bahasa, Kekuasaan, dan Ideologi. Malang: Boyan Publishing.
Freedman, A. (2003). Political institutions and ethnic Chinese identity in Indonesia. Asian Ethnicity, 4(3), 439-452. DOI: https://doi.org/10.1080/1343900032000117259
Foucault, M. (1972). The Archeology of Knowledge & The Discourse on Language. New York: Pantheon.
Fowler, R. (1986). Linguistic Criticism. Oxford: Oxford University Press.
Juliswara, V. (2017). Mengembangkan Model Literasi Media yang Berkebhinnekaan dalam Menganalisis Informasi Berita Palsu (Hoax) di Media Sosial. Jurnal Pemikiran Sosiologi, 4(2), 142-164. DOI: https://doi.org/10.22146/jps.v4i2.28586
Katadata.co.id. (2016). Indonesia Pengguna Twitter Terbesar Ketiga di Dunia. Diakses dari https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2016/11/22/indonesia-pengguna-twitter-terbesar-ketiga-di-dunia.
Khotimah, E. (2002). Media massa dan labelling terorisme (suatu analisis terhadap skenario agenda setting global dan nasional). Mimbar: Jurnal Sosial dan Pembangunan, 18(4), 399-413.
Isnaeini, H.F. (2010). “Duka Warga Tionghoa”. Artikel Historia, 25 Mei 2010. Diakses dari https://historia.id/politik/articles/duka-warga-tionghoa-DbKmv.
Latif, Y dan Ibrahim, I. S. (1996). Bahasa dan Kekuasaan: Politik Wacana di Panggung Orde Baru. Bandung: Mizan.
Mardiyati, I. (2017). Fenomena Hate Speech di Sosial Media dalam Perspektif Psikologi Islam. At-Turats, 11 (1), 31-38. DOI: https://doi.org/10.24260/at-turats.v11i1.867
Miro-Llinares, F. & Rodriguez-Sala, J.J. (2016). Cyber Hate Speech on Twitter: Analyzing Disruptive Events from Social Media to Build a Violent Communication and Hate Speech Taxonomy. International Journal od Design & Nature and Ecodynamics, 11(3), 406-415. DOI: https://doi.org/10.2495/DNE-V11-N3-406-415
Mubaligh, A. (2011). Relasi bahasa dan ideologi. Lingua: Jurnal Ilmu Bahasa Dan Sastra, 5(2). DOI: https://doi.org/10.18860/ling.v5i2.622
Pennycook, A. (1997) Vulgar Pragmatism, Critical Pragmatism, and EAP. English for Specific Purposes, 16, 253-269 DOI: https://doi.org/10.1016/S0889-4906(97)00019-7
Perdana, I. G. N. J. (2014). Diskriminasi Dan Rasialisme Dalam Film “Australia”(Studi Analisis Semiotik Film Australia). Jurnal Ilmu Komunikasi, 7(2).
Permatasari, G. A. M. G. & Sudibya, K. P. (2018). Tinjauan Yuridis Mengenai Pengaturan Dan Pertanggungjawaban Pidana Terhadap Tindak Pidana Ujaran Kebencian Di Media Sosial. Kertha Wicara, 7(3).
Santoso, A. (2012). Studi Bahasa Kritis: Menguak Bahasa Membongkar Kuasa. Bandung: Mandar Maju.
Santoso, A. (2016). Studi Wacana Kritis, Pengajaran Bahasa Indonesia, dan Perspektif Emansipasi. Bahasa dan Seni: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Pengajarannya, 43(2).
Septanto, H. (2018). Pengaruh HOAX dan Ujaran Kebencian Sebuah Cyber Crime Dengan Teknologi Sederhana di Kehidupan Sosial Masyarakat. Kalbi Scientia: Jurnal Sains dan Teknologi, 5 (2), 157-162.
Simpson, R. M. (2012). Dignity, Harm, and Hate Speech. Law and Philosophy, 32(6), 701–728. DOI: https://doi.org/10.1007/s10982-012-9164-z
Surat Edaran Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor: SE/6/X/2015 tentang Penanganan Ujaran Kebencian (Hate Speech).
Tan, M. G. (2014). Dimensi Sosial dan Kultural Kekerasan Berdasarkan Jender di Indonesia: Dari Penjulukan ke Diskriminasi ke Kekerasan. Antropologi Indonesia. DOI: https://doi.org/10.7454/ai.v0i71.3468
Titscher, S. dkk. (2009). Metode Teks dan Wacana. Diterjemahkan oleh Ibrahim, A.S. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Widodo, L.A., Prayitno, H. J., Hum, M., & Hum, M. (2017). Ujaran Kebencian Terhadap Pejabat Publik Dalam Media Sosial: Kajian Pragmatik Pendekatan Gender (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Walby, S. (2014). Theorizing Patriarchy. Diterjemahkan oleh Mustika K. Prasela dengan judul Teorisasi Patriarki. Yogyakarta: Jalasutra.
Wazis, K. (2017). Media Massa Melawan Teror: Analisis Framing pada Tajuk Koran Republika. Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies, 11(2), 257-276. DOI: https://doi.org/10.15575/idajhs.v11i2.1944
Downloads
Published
How to Cite
License
In submitting the manuscript to the journal, the authors certify that:
- They are authorized by their co-authors to enter into these arrangements.
- The work described has not been formally published before, except in the form of an abstract or as part of a published lecture, review, thesis, or overlay journal.
- That it is not under consideration for publication elsewhere,
- That its publication has been approved by all the author(s) and by the responsible authorities – tacitly or explicitly – of the institutes where the work has been carried out.
- They secure the right to reproduce any material that has already been published or copyrighted elsewhere.
- They agree to the following license and copyright agreement.
License and Copyright Agreement
Authors who publish with Onoma Journal: Education, Languages??, and Literature agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under Creative Commons Attribution License (CC BY 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.