Leksikon Fauna dalam Peribahasa Banjar Kalimantan Selatan dalam Perspektif Ekologi Linguistik

https://doi.org/10.30605/onoma.v11i2.5043

Authors

  • Lili Agustina Universitas PGRI Kalimantan
  • Isna Kasmilawati Universitas PGRI Kalimantan
  • Nana Suciati Universitas PGRI Kalimantan

Keywords:

peribahasa, banjar, fauna, ekolinguistik

Abstract

Masyarakat Banjar memiliki potensi alam yang melimpah. Hal ini terlihat dari beragamnya fauna yang terdapat di Kalimantan Selatan. Dengan hal ini menunjukan bahwa masyarakat Banjar kaya akan leksikon fauna. Bahasa Banjar sebagai salah satu kekayaan budaya Banjar saat ini mulai tergerus dengan perkembangan zaman. Banyaknya kosakata yang terancam hilang, punah dan tidak digunakan lagi oleh masyarakat Banjar. Kosakata yang terancam hilang dan punah adalah leksikon fauna. Hal ini berimplikasi bahwa bahasa yang terancam punah berkaitan dengan keterancaman spesias yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendokumentasikan keragaman leksikon fauna sebagai kekayaan alam Kalimantan Selatan dalam peribahasa Banjar Kalimantan Selatan. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif karena penelitian ini akan memberikan informasi mengenai leksikon fauna dalam peribahasa Banjar Kalimantan Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan model analisis bahasa.  Hasil penelitian ini menunjukan bahwa leksikon fauna yang ditemukan dalam peribahasa Banjar, yakni iwak, ular, minjangan, macan, halilipan, hadupan, hulat, buhaya, siput, burung, hundang, warik, cacing, itik, kuduk, lalat, kalambuai, landak, harimau, kucing, naga, hadangan, kararawai, tungai, dan hayam. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam mempertahankan Bahasa Banjar Kalimantan Selatan dengan menggunakan perspektif ekologi dan linguistik. Oleh sebab itu, dengan adanya penelitian ini dapat mempertahankan kosakata bahasa Banjar dari keterancaman dan kepunahan khususnya leksikon  fauna.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Akmal, W. D. (2021). Flora dan Fauna in Danau Singkarak (Ecolinguistic Studi). Linglit Journal, 60-66. DOI: https://doi.org/10.33258/linglit.v2i2.459

Endraswara, S. (2021). Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: MedPress.

Ernita Daulay, d. (2021). Lexicons of Flora and fauna in Upah-upah Ceremony at Mandailing Tribe in Wedding in Matondang Village Padang Lawas Regency: an Ecolinguistics Perspective. BJBS, 55-62.

Fitriawati, L. A. (2021). Kearifan Lokal dalam "1001 Peribahasa Banjar Pilihan" Karya Aliansyah Jumbawuya. Lentera: Jurnal Ilmiah Kependidikan, 1-13.

Gaho, R. (2022). The Existence of Fauna Lexicons in the Elefu Song Lyrics Composed by Hikayat Manao, Ecolinguistc Study. Indonesia Ecolinguistics Journal, 38-42.

Mbete, A. M. (2013). Penuntun Singkat Penulisan Proposal Penelitian Ekolinguistik. Denpasar: Vidia.

Muhammad Rafiek, R. E. (2022). Kosakata Alat dan Aktivitas Menangkap Ikan Tradisional yang Terancam Punah di Kabupaten Hulu Sungai Tengah dan Makna Simbolnya. Perspektif Sosiolinguistik. Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah (hal. 35-44). Banjarmasin: Universitas Lambung Mangkurat.

Suparman, S., Herdiana, B., & Nuruahmad, M. (2025). Analisis Nilai pada Lagu" Sandaran Hati" Karya Letto. DEIKTIS: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 5(1), 89-93. DOI: https://doi.org/10.53769/deiktis.v5i1.1326

Neno Gregorio Abi, d. (2021). Exo-Lexiconof Flora and Fauna in Baikeno Language . ISCL, 115-118.

Published

2025-03-23

How to Cite

Agustina, L., Isna Kasmilawati, & Nana Suciati. (2025). Leksikon Fauna dalam Peribahasa Banjar Kalimantan Selatan dalam Perspektif Ekologi Linguistik . Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, Dan Sastra, 11(2), 1629–1639. https://doi.org/10.30605/onoma.v11i2.5043

Issue

Section

Articles

Categories