Makna Politik Istilah “Antek”: Kajian Ilokusi dan Korpus Linguistik dalam Jurnal Akademik

https://doi.org/10.30605/onoma.v11i3.5917

Authors

  • Kevin Andrian Seda Universitas Pendidikan Indonesia
  • Eri Kurniawan Universitas Pendidikan Indonesia
  • Rinaldi Supriadi Universitas Pendidikan Indonesia

Keywords:

Antek”, Korpus, Pragmatik

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan yaitu mengidentifikasi pola makna penggunaan kata “Antek” dalam korpus artikel jurnal politik dan pendidikan bereputasi serta mengidentifikasi kecenderungan tindak tutur Ilokusi yang terkandung di dalamnya. Fenomena penggunaan kata “Antek” dalam berbagai kajian wacana terutama dalam konteks politik dan sosial menunjukkan adanya pergeseran makna dan fungsi pragmatik yang menarik untuk dibahas secara mendalam. Tujuan penggunaan perangkat AntConc untuk mengidentifikasi frekuensi dan konteks penggunaan kata “Antek”. Penelitian ini menerapkan pendekatan korpus linguistik dengan tujuan mengidentifikasi pola makna kata “Antek” serta membangun korpus mini yang bersumber dari artikel-artikel jurnal bertema politik, sosial, dan budaya. Sebagai bagian dari tindak tutur Ilokusi, makna kata “Antek” sering digunakan seperti; makna tuduhan, makna pembentukan opini dan gaya bahasa dalam komunikasi. Data pada penelitian ini dikumpulkan dari jurnal ilmiah bidang politik dan pendidikan. Jurnal tersebut diperoleh dari tahun 2020 sampai 2025 tepatnya 5 tahun terakhir. Kemudian, dianalisis menggunakan perangkat korpus linguistik yaitu AntConc. Hasil analisis awal menunjukkan bahwa kata “Antek” sering digunakan dalam konteks negatif dengan kecenderungan sebagai labelisasi pihak tertentu dalam ranah politik. Kata ini sering dikaitkan dengan narasi negatif dari oposisi kepada pemimpin negara. Sementara itu, penggunaan kalimat “Antek” dalam konteks akademik, seperti dalam artikel pendidikan, kata “Antek” muncul dalam bentuk deskriptif atau kutipan terhadap wacana lain, misalnya: “Label ‘antek asing’ sering dipakai dalam wacana politik untuk mempengaruhi opini publik.” Ujaran ini bersifat informatif dan memiliki tindak tutur ilokusi representatif netral tanpa muatan ekspresif negatif. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan kata yang sama dapat memiliki dampak pragmatik berbeda tergantung konteks sosial dan tujuan komunikasi. Implikasi penelitian ini mengarah pada pemahaman yang lebih luas tentang peran tindak Ilokusi dalam pembentukan wacana dan pengaruhnya terhadap opini publik.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aspinall, E. (2015). Oligarchic populism: Prabowo Subianto’s challenge to Indonesian democracy. Indonesia, 99, 1–28. https://doi.org/10.5728/indonesia.99.0001

Azizulrohman, A. (2022). Analisis wacana kritis pada intoleransi melalui multikulturalisme dalam kampanye #IndonesiaRumahBersama. Jurnal Pendidikan Multikultural, 7(1), 33–45.

De Vreese, C. H., Esser, F., Aalberg, T., Reinemann, C., & Stanyer, J. (2018). Populism as an expression of political communication content and style: A new perspective. The International Journal of Press/Politics, 23(4), 423–438. https://doi.org/10.1177/1940161218790035

Entman, R. M. (1993). Framing: Toward clarification of a fractured paradigm. Journal of Communication, 43(4), 51–58.

Fairclough, N. (1995). Critical discourse analysis: The critical study of language. Longman.

Gidron, N., & Bonikowski, B. (2013). Varieties of populism: Literature review and research agenda. Weatherhead Working Paper Series, No. 13-0004, 0–38. https://doi.org/10.2139/ssrn.2459387

Gunawan, F. (2022). “Jarimu harimaumu”: Fenomena ujaran kebencian masyarakat Kota Kendari di media sosial Facebook. Kandai, 18(2), 195–206. https://doi.org/10.26499/jk.v18i2.4687

Gueorguiev, D., Ostwald, K., & Schuler, P. (2019). Rematch: Islamic politics, mobilisation, and the Indonesian presidential election. Political Science, 70(00), 1–13. https://doi.org/10.1080/00323187.2019.1584733

Halliday, M. A. K. (1978). Language as social semiotic: The social interpretation of language and meaning. Edward Arnold.

Hadiz, V. R., & Robison, R. (2017). Competing populisms in post-authoritarian Indonesia. International Political Science Review, 38(4), 488–502.

Haq, M. I., & Saddhono, K. (2025). Analisis tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi pada debat capres 2024. Jurnal Pena, 15(1), 45–56.

Indonesia.go.id. (2025). 79,5 persen penduduk Indonesia aktif di medsos. https://indonesia.go.id

Kurniasih, N. (2023). Kajian wacana korpus linguistik. Jurnal Linguistik Indonesia, 41(2), 123–138.

Kusumo, R., & Hurriyah, H. (2018). Populisme Islam di Indonesia: Studi kasus aksi bela Islam oleh GNPF-MUI tahun 2016–2017. Jurnal Politik, 4(1), 87–144. https://doi.org/10.7454/jp.v4i1.172

Leech, G. N. (1983). Principles of pragmatics. Longman.

McEnery, T., & Hardie, A. (2012). Corpus linguistics: Method, theory and practice. Cambridge University Press.

Mudhoffir, A. M., Yasih, D. W. P., & Hakim, L. (2017). Populisme Islam dan tantangan demokrasi di Indonesia. Prisma, 36(3), 48–59.

Paskarina, C. (2017). Narasi identitas populis dalam demokrasi elektoral. Jurnal Bawaslu, 3(2), 285–297.

Putra, A. E. (2023). Populisme Islam: Tantangan atau ancaman bagi Indonesia? Jurnal Pendidikan dan Keislaman, 11(1), 55–70.

Rahmawati, B. (2022). Analisis wacana kritis di media sosial (Studi pada fenomena pro-kontra penolakan dakwah Ustadz Abdul Somad). Jurnal Komunikasi Pendidikan Islam, 6(2), 97–108.

Stubbs, M. (2021). Words and phrases: Corpus studies of lexical semantics. Routledge.

Zein, D., & Wagiati. (2023). Kekerasan verbal dalam merespons status dan komentar politik di media sosial dan implikasinya terhadap kesantunan berbahasa. Jurnal Bahasa dan Sastra, 5(1), 66–79.

Zip, D. (2001). Populist perceptions and perceptions of populism in Indonesia: The case of Megawati Soekarnoputri. South East Asia Research, 9(1), 73–88.

Published

2025-06-13

How to Cite

Kevin Andrian Seda, Eri Kurniawan, & Rinaldi Supriadi. (2025). Makna Politik Istilah “Antek”: Kajian Ilokusi dan Korpus Linguistik dalam Jurnal Akademik. Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, Dan Sastra, 11(3), 2723–2737. https://doi.org/10.30605/onoma.v11i3.5917

Issue

Section

Articles

Categories