Struktur Bahasa pada Toponimi Jalan di Kota Bengkulu

https://doi.org/10.30605/onoma.v7i1.615

Authors

  • Eli Rustinar Universitas Muhammadiyah Bengkulu
  • Reni Kusmiarti Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Keywords:

Toponimi Jalan, Struktur bahasa, Kota Bengkulu

Abstract

Toponimi atau penamaan (naming) menarik dikaji dari sisi linguistik dan budaya karena dengan adanya toponimi misal toponimi suatu tempat dapat menghasilkan cerita sejarah penamaan karena suatu nama tempat dari suatu budaya akan menghasilkan cerita dan sejarah masa lampau dan mengandung lapisan makna. Berlandaskan hipotesis Sapir-Worf bahwa penggunaan bahasa mempengaruhi cara seseorang berpikir dan berperilaku yang salah satunya pada penggunaan struktur bahasa karena dari struktur bahasa yang digunakan terus menerus dapat mempengaruhi cara seseorang berpikir dan berperilaku sehingga akan ditemukan cara pandang dan budaya masyarakat setempat. Tujuan penelitian adalah diperolehnya deskripsi struktur bahasa toponimi jalan di Kota Bengkulu. Metode penelitian deskirptif. Data dan sumber data bersumber dari dokumentasi hasil penelitian toponimi nama-nama jalan di Kota Bengkulu. Teknik pengumpulan data  menggunakan teknik catat dan introspeksi. Analisis data menggunakan teknik pilah. Hasil penelitian adalah terdapat tujuh belas toponimi nama jalan di kota Bengkulu, struktur bahasa yang digunakan berbentuk kata dan majemuk dengan kecenderungan menggunakan kata majemuk.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anshari, Bayu Iqbal, Moh. Dede, Rio Tirtayasa, dkk. 2017. Kajian Etnosemantik dalam Toponimi Wilayah Kabupaten dan Kota Cirebon. Prosiding Seminar Internasional Leksikologi dan Leksikografi. 64 ˗˗ 69.

Apriliani, Wilantika. 2016. Analisis Semantik Nama-nama Hotel di Kawasan Lokawisata Baturaden Kabupaten Banyumas. Bachelor Tesis. Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Astrea, Kiki. 2017. Hipotesis Sapir-Whorf dalam Proses Toponimi Kabupaten Tuban (Kajian Antropologi Linguistik). Jurnal Bastra, Vol. 4, No. 1, 49 ˗˗ 56.

Irawan, Dicky. 2020. Analisis Semantik pada Penamaan Diri Mahasiswa di Prodi Pendidikan Jasmani Universitas Muhammadiyah Kotabumi. Edukasi Lingua Sastra. Vol. 18 (1). 86-93.
https://jurnal.umko.ac.id/index.php/elsa/article/view/223.

Djajasudarma. T. Fatimah. 1993. Metode Linguistik (Ancangan Metode Penelitian dan Kajian). Bandung: PT. Eresco.

Djajasudarma. T. Fatimah. 2012. Wacana dan Pragmatik. Bandung: Revika Aditama.

____________________. 2016a. Metode Penelitian Linguistik. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran: Bandung.

______________________. 2016b. Sintaksis dan Semantik. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran: Bandung.

______________________. 2016c. Semantik (Ilmu Makna). Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran: Bandung.
Djajasudarma, T.Fatimah dan Elvi Citraresmana. 2016. Metodologi dan Strategi Penelitian Linguistik. Fakultas Ilmu Budaya Unpad: Bandung.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online. Diakses melalui https://kbbi.web.id.

Kridalaksana, Harimurti. 1996. Teori Morfologi Dewasa ini: Bagian I ˗˗ Morfologi Klasik. PELBBA 11, 173 ˗˗ 183.

_____________________. 1996. Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

__________________. 2008. Kamus Linguistik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Mahsun. 2014. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode dan Tekniknya (Edisi Revisi). Rajawali Pers: Jakarta.

Muhyidin, Asep. 2017. Kearifan Lokal dalam Toponimi di Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten: Sebuah penelitian antropolinguistik. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra. Volume 17, No.2, 232 ˗˗ 240.

Munir, Mesiyarti. 2017. Jejak Indonesia dalam Penamaan Nama Tempat dan Jalan di Singapura: Sebuah Kajian Toponimi. https://linguistik.fib.ui.ac.id/. 183 --185

Sean, Fia Nabillah. 2017. Kajian Semantik Nama Jajanan Pasar di Wilayah Purwokerto. Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Pertiwi, L. Prima Pandu. Suyanto, Sri Puji Astuti. 2017. Toponimi Nama-Nama Desa di Kabupaten Ponorogo (Kajian Antropolinguistik).

Rustinar, Eli. 2020. Makian Bahasa Melayu Bengkulu: Kajian Sosiopragmatik. Disertasi FIB Unpad: Bandung.

Sibarani, Robert. 2004. Antropoliguistik (Antropologi Linguistik - Linguistik Antropologi). Poda: Medan.

______________. 2014. Kearifan Lokal (Hakikat, Peran, dan Metode Tradisi Lisan). Asosiasi Tradisi Lisan (ATL): Jakarta.

Spradley, James P. 2006. The Ethnographic Interview (Metode Etnografi). Diterjemahkan oleh Misbah Zulfa Elizabeth. Tiara Wacana: Yogyakarta.

Sudaryanto. 2015. Metode dan Aneka Teknik Analisis Data. Duta Wacana University Press: Yogyakarta.

Sugianto, Alip. 2017. Pola Nama Desa di Kabupaten Ponorogo pada Era Adipati Raden Batoro Katong (Sebuah Tinjauan Etnolinguistik). Jurnal Sosial Humaniora. Vol.10, Ed. 1, 34 ˗˗ 46.

Sobarna, Cece, Gugun gunardi, Wahya. 2018. Toponimi Nama Tempat Berbahasa Sunda di Kabupaten Banyumas. Jurnal panggung. Vol. 28, No. 2, 147 - 160.

Ullman, Stephen. 2012. Pengantar Semantik (Semantics, An Introduction to the Science of Meaning). Diterjemahkan oleh Sumarsono. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Verhaar, J.W.M. 2006. Asas-asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Downloads

Published

2021-05-20

How to Cite

Eli Rustinar, & Reni Kusmiarti. (2021). Struktur Bahasa pada Toponimi Jalan di Kota Bengkulu. Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, Dan Sastra, 7(1), 167–181. https://doi.org/10.30605/onoma.v7i1.615

Issue

Section

Articles