Aplikasi Pupuk Organik Cair Terhadap Hasil Tanaman Terung

Application of Liquid Organic Fertilizer on Yield of Eggplant

Authors

  • Aulia Rani Annisava Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
  • Dewi Febrina UIN Sultan Syarif Kasim
  • Donal Devi Amdanata Universitas Lancang Kuning

DOI:

https://doi.org/10.30605/perbal.v11i1.2288

Keywords:

dosis, hasil, interval, pupuk organik cair, terung

Abstract

Aplikasi pupuk organik cair (POC) dapat meminimalisir penggunaan pupuk anorganik dan meningkatkan hasil buah terung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis, interval waktu pemberian, serta interaksi dosis dan interval waktu pemberian POC kulit pisang kepok yang terbaik pengaruhnya terhadap hasil tanaman terung. Penelitian ini dilaksanakan selama lima bulan di lahan percobaan dengan menggunakan polibag dan di Laboratorium Agronomi Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska, Pekanbaru-Riau. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua faktor dengan enam ulangan digunakan dalam penelitian ini. Faktor pertama adalah dosis POC kulit pisang kepok (0, 250, 500, 750 ml/tanaman) dan faktor kedua adalah interval waktu pemberian POC kulit pisang kepok (tiga, enam dan sembilan hari sekali), sehingga berjumlah 72 unit percobaan. Hasil terbaik dalam meningkatkan jumlah daun dan diameter batang tanaman terung diperoleh dari perlakuan dosis POC kulit pisang kepok 500 ml/tanaman. Umur panen terung lebih cepat dengan perlakuan pemberian POC kulit pisang kepok enam hari sekali. Hasil terbaik dalam meningkatkan bobot buah terung per tanaman dan jumlah buah terung per tanaman diperoleh dari adanya interaksi pemberian POC kulit pisang kepok dosis 500 ml/tanaman dan interval waktu enam hari sekali. Disarankan menggunakan POC kulit pisang kepok dosis 500 ml/tanaman dan interval waktu pemberian enam hari sekali dalam budidaya terung secara organik.

The application of liquid organic fertilizer (POC) can minimize the use of inorganic fertilizers and increase eggplant yield. This study aims to determine the dose, time interval, and the interaction between dose and time interval for POC kepok banana peel, which has the best effect on eggplant yield. This research was carried out for five months in an experimental field using polybags and at the Agronomy Laboratory of the Faculty of Agriculture and Animal Science, UIN Suska, Pekanbaru-Riau. A two-factor, completely randomized design (CRD) with six replications was used in this study. The first factor was the dose of POC kepok banana peel (0, 250, 500, 750 ml/plant), and the second factor was the time interval for giving POC kepok banana peel (every three, six and nine days) so that there were 72 experimental units. The best results in increasing the number of leaves and stem diameter of eggplant plants were obtained from the POC treatment of banana peel kepok 500 ml/plant. Eggplant harvest age is faster with the treatment of giving POC kepok banana peels every six days. The best results in increasing eggplant fruit weight per plant and the number of eggplant fruit per plant were obtained from the interaction of POC kepok banana peels with a dose of 500 ml/plant and every six days. It is recommended to use POC kepok banana peels at a dose of 500 ml/plant and a time interval of six days in organic eggplant cultivation.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Duaja, M. D., Arzita & Simanjuntak, P. (2013). Analisis tumbuh dua varietas terung (Solanum melongena L.). Jurnal Penelitian Fakultas Pertanian Universitas Jambi, 2(1): 33-39.

Hariyono, Mulyono & Ayunin, I. Q. (2021). Effectiveness of banana peel-based liquid organic fertilizer application as potassium source for eggplant (Solanum melongena L.) growth and yield. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science 752(1): 012022. IOP Publishing. DOI: https://doi.org/10.1088/1755-1315/752/1/012022

Ilham, Itnawita & Dahliaty, A. (2014). Potensi limbah kulit pisang kepok sebagai bahan baku pembuatan asam asetat menggunakan berbagai macam stater. JOM FMIPA, 1(2): 1-11.

Jumini, Hasinah & Armis. (2012). Pengaruh interval waktu pemberian pupuk organik cair enviro terhadap pertumbuhan dan hasil dua varietas mentimun (Cucumis sativus L.). Jurnal Agronomi, 7:133-140.

Jurais, M. (2015). Pemberian Pupuk Kandang Sapi dengan Interval dan Dosis yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Bibit Tanaman Jeruk Keprok. Skripsi. Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim. Riau. Pekanbaru.

Kahar, Paloloang, A. K. & Rajamuddin, U. A. (2016). Kadar N, P, K tanah, pertumbuhan dan produksi tanaman terung ungu akibat pemberian pupuk kandang ayam dan mulsa pada tanah entisol Tondo. Jurnal Agrotekbis, 4(1): 34-42.

Lakitan, B. (2011). Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Rajawali Pers. Jakarta. 244 hal.

Machrodania, Yuliani & Ratnasari, E. (2015). Pemanfaatan pupuk organik cair berbahan baku kulit pisang, kulit telur dan Gracillaria gigas terhadap pertumbuhan tanaman kedelai var. Anjasmoro. Jurnal LenteraBio, 4(3): 168-173.

Mahdiannoor. (2012). Efektivitas pemberian Trichoderma spp. dan dosis pupuk kandang kotoran ayam pada lahan rawa lebak terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.). Jurnal Ziraa’ah, 33(1): 91-98.

Mulyono. (2014). Membuat MOL dan Kompos dari Sampah Rumah Tangga. PT Agromedia Pustaka. Jakarta. 122 hal.

Nasution, F. J., Mawarni, L. & Meiriani. (2014). Aplikasi pupuk organik padat dan cair kulit pisang kepok untuk pertumbuhan dan produksi sawi (Brassica juncea L.). Jurnal Online Agroekoteknologi, 3(2): 1029-1037.

Nizar, S. C. (2017). Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kubis Bunga (Brassica oleracea L.) pada Media Tanam yang Berbeda. Skripsi. Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian dan Peternakan. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim. Riau. Pekanbaru.

Nurrochman, Trisnowati, S. & Muhartini, S. (2011). Pengaruh pupuk kalium klorida dan umur penjarangan buah terhadap hasil dan mutu salak (Salacca zalacca (Gaertn.) Voss) Pondoh Super. Jurnal Budidaya Pertanian, 2(1): 1-12.

Parawansa, I. N. R. & Hamka. (2014). Interval waktu pemberian pupuk organik cair urin sapi pada pertumbuhan dan produksi tanaman kangkung darat (Ipomea reptans Poir). Jurnal Agrisistem, 10(2): 170-178.

Rambitan, V. M. M. & Sari, M. P. (2013). Pengaruh pupuk kompos cair kulit pisang kepok (Musa paradisiaca L.) terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.). Jurnal EduBioTropika, 1(1):14-24.

Sholikah, M. H., Suyono & Wikandari, P. R. (2013). Efektivitas kandungan unsur hara N pada pupuk kandang ayam hasil fermentasi kotoran ayam terhadap pertumbuhan tanaman terung (Solanum melongena L.). Journal of Chemistry, 2(1): 131-136.

Supartha, I. N. Y., Wijaya, G. & Adnyana, G. M. (2012). Aplikasi jenis pupuk organik pada sistem pertanian organik. Jurnal Agroekoteknologi Tropika, 1(2): 98-106.

Susetya, D. (2016). Panduan Lengkap Membuat Pupuk Organik untuk Tanaman Pertanian dan Perkebunan. Pustaka Baru Press. Yogyakarta. 194 hal.

Sutedjo, M. M. (2010). Pupuk dan Cara Pemupukan. PT. Rineka Cipta. Jakarta. 177 hal.

Tuapattinaya, P. M. J. & Tutupoly, F. (2014). Pemberian pupuk kulit pisang raja (Musa sapientum) terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.). Jurnal Biopendix, 1(1): 15-23. DOI: https://doi.org/10.30598/biopendixvol1issue1page13-21

Downloads

Published

2023-02-15