Pergeseran Honorifik Dalam Sistem Kekerabatan Masyarakat Mandar
https://doi.org/10.30605/onoma.v10i4.4336
Keywords:
pergeseran, honorifik dan kekerabatan MandarAbstract
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat pergeseran honorifik pada sistem kekerabatan masyarakat Mandar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif komparatif yang bersifat diakronik. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dokumentasi, wawancara, dan observasi. Informan penelitian ini adalah masyarakat Mandar yang memiliki garis keturunan bangsawan dan masyarakat biasa yang dianggap memiliki pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan dalam bidang penelitian yang dimaksud Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pergeseran honorifik pada sistem kekerabatan masyarakat Mandar yaitu terdiri dari (1) masa lalu kaitannya dengan sistem honorifik pada masyarakat tradisional. (2) masa sekarang yang kaitannya dengan sistem honorifik pada masyarakat modern. Kedua masa tersebut memiliki sistem honorifik yang sedikit berbeda. Perbedaan itu disebabkan adanya perubahan atau dengan kata lain pergeseran. Pada masyarakat tradisional khususnya di daerah Mandar telah dikenal istilah pemerian nama yang dilakukan pada saat bayi lahir seperti Acoq, Asoq, Caco, Kacoq , Icciq, Cicciq dan Issiq. Sementara pada masa modern, sistem kekerabatan masyarakat Mandar tidak lagi menggunakan sistem penamaan diri seperti Acoq, Icciq, Kacoq, dan Cicciq. Hal ini dapat dilihat pada keadaan kekinian dimana masyarakat sudah mulai meninggalkan sistem tersebut.
Downloads
References
Chaer, Abdul dan Agustina, L. (2010). Sosiolinguistik; Perkenalan Awal (Edisi Revi). Jakarta: Jakarta: Rineka Cipta.
Idham, Khalid Bodi, M. (2010). Kamus Besar Bahasa Mandar. Kauman, Solo.: Zada Haniva:
Jumriani, J., & Mustafa, Z. (2021). Peputiq Cina Dalam Adat Pernikahan Mandar Kecamatan Balanipa Kabupaten Polewali Mandar Perspektif Hukum Islam. Shautuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Perbandingan Mazhab., 3(4). DOI: https://doi.org/10.24252/shautuna.v2i2.19368
Lestyarini, B. (2012). Penumbuhan semangat kebangsaan untuk memperkuat karakter Indonesia melalui pembelajaran bahasa. Jurnal Pendidikan Karakter, 3(3), 23–56. DOI: https://doi.org/10.21831/jpk.v0i3.1250
Mahsun. (2014). Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya. (Edisi Revi). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Mandra, A. M. (2014). Sistem Sapaan Dalam Bahasa Mandar. Majene: Yayasan Purnama.
Masita, M., & Agustang, A. (2020). Pergeseran Pemaknaan Perayaan Tradisi Saiyyang Pattu’duq di Tinambung Polewali Mandar. Phinisi Integration Review, 3(2), 173-178. DOI: https://doi.org/10.26858/pir.v3i2.14425
Ramli, R. B., Karman, A., Suparman, S., & Musriani, M. (2024). Representasi Makna Kultural dalam Gerakan Tari Seka Kontemporer Suku Kamoro Papua. DEIKTIS: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 4(3), 328-335.
Nuriyah. (2022). Analisis Variasi Sapaan Bahasa Mandar Pada Masyarakat Desa Bababulo Kecamatan Pamboang Kabupaten Majene: Kajian Sosiolinguistik. Universitas Muhammadiyah Makassar. DOI: https://doi.org/10.53769/deiktis.v2i2.255
Rahman, D. M. (2014). Puang dan Daeng: Sistem Nilai Budaya Orang Balanipa-Mandar. Makassar: Yayasan Menara Ilmu.
Rahmawati. (2021). Studi Interaksi Simbolik Terhadap Tradisi Mengaji Dan Khataman Al-Qur’an Masyarakat Mandar Di Desa Letawa Kec. Sarjo Kab. Pasangkayu. IAIN Palu.
Rijali Ahmad. (2018). Analisisi data kualitatif (jurnal). Banjarmasin: UIN Antasari. DOI: https://doi.org/10.18592/alhadharah.v17i33.2374
Setiawan, K. E. P., & Zyuliantina, W. (2020). Analisis kesalahan berbahasa Indonesia pada status dan komentar di facebook. Tabasa: Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia, Dan Pengajarannya, 1(1). DOI: https://doi.org/10.22515/tabasa.v1i1.2605
Siti Maryam, Latief Latief, K. K. (2021). HUKUM ADAT MASYARAKAT MANDAR DALAM PEMBAGIAN HARTA WARISAN. Urnal Justitia: Jurnal Ilmu Hukum Dan Humaniora, 8(4), 892-898.
Suliadi, M. P., & Mahyuni, M. A. (2022). Mulud Adat: Ekspresi Spiritual Masyarakat Sasak Bayan. Badung: Nilacakra.
Syafruddin, Ananda Refisa, S. N. (2022). Representasi Honorifik dalam Tindak Tutur Direktif Siswa SMA di Kota Makassar. Jurnal. Universitas Terbuka., 2(2). DOI: https://doi.org/10.15294/jsi.v11i3.61653
Syukri, H., Yustanto, H., Sawardi, F. X., Nugroho, M., Widyastuti, C. S., Widyastuti, H., & Ginanjar, B. (2022). Strategi Ketidaksantunan Berbahasa dalam Wacana Keagamaan. Risenologi, 7(1), 1-10. DOI: https://doi.org/10.47028/j.risenologi.2022.71.263
Downloads
Published
How to Cite
License
In submitting the manuscript to the journal, the authors certify that:
- They are authorized by their co-authors to enter into these arrangements.
- The work described has not been formally published before, except in the form of an abstract or as part of a published lecture, review, thesis, or overlay journal.
- That it is not under consideration for publication elsewhere,
- That its publication has been approved by all the author(s) and by the responsible authorities – tacitly or explicitly – of the institutes where the work has been carried out.
- They secure the right to reproduce any material that has already been published or copyrighted elsewhere.
- They agree to the following license and copyright agreement.
License and Copyright Agreement
Authors who publish with Onoma Journal: Education, Languages??, and Literature agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under Creative Commons Attribution License (CC BY 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.