Memayu Hayuning Bawana : Falsafah Ekoteologi Jawa Mengenai Keselarasan Manusia dengan Alam Dalam Cerita Pendek

https://doi.org/10.30605/onoma.v10i4.4563

Authors

  • Ulfa Rizqi Putri Universitas Negeri Malang
  • Roekhan Roekhan Universitas Negeri Malang
  • Maryaeni Maryaeni Universitas Negeri Malang

Keywords:

manusia dengan alam, cerita pendek, ekoteologi, sastra koran

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui etika lingkungan pada diri manusia dalam mengemban amanah dari Tuhan untuk menjaga keselarasan dengan alam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah cerita pendek "Ayah Menjadi Pohon" karya Surya Gemilang, "Apakah Langit Akan Biru Hari Ini?" karya Rizqi Turama, "Pohon Larangan di Bengayoan" karya Nafi’ah Al-Ma’rab, "Minyak yang Ditukar dengan Air" karya Riska Wdiana, dan "Pemanggil Air" karya Ahmad Taufik Budi Kusumah. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan dokumentasi dan catat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat tiga aspek dalam keselarasan manusia dengan alam yaitu memayu hayuning tirto (air), memayu hayuning wono (hutan), dan memayu hayuning howo (udara). Pada aspek memayu hayuning tirto (air), ditemukan dua cerita pendek yang memiliki nilai menjaga ekosistem air yakni cerita pendek “Minyak yang Ditukar dengan Air” dan “Pemanggil Air”. Pada aspek memayu hayuning wono (hutan), ditemukan dua cerita pendek yang memiliki nilai menjaga ekosistem hutan yakni cerita pendek “Pohon Larangan di Bengayoan” dan “Ayah Menjadi Pohon”. Pada aspek memayu hayuning howo (udara), ditemukan satu cerita pendek yang memiliki nilai menjaga ekosistem udara yakni cerita pendek “Apakah Langit Akan Biru Hari Ini”.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Deane-Drummond, C. 2008 Ecotheology. Darton: Todd Ltd.

Hope, M., & Young, J. 1994. Islam and Ecology. CrossCurrents, 2(44), 180 – 192.

Isnaini, H. (2021). Konsep Memayu Hayuning Bawana : Analisis Hermeneutika pada Puisi-Puisi Sapardi Djoko Damono. LITERASI: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 1(11), 8 – 17. DOI: https://doi.org/10.23969/literasi.v11i1.2849

Karim, A. A., & Meliasanti, F. (2022). Religiositas Alam dalam Kumpulan Puisi Hujan Meminang Badai Karya Tri Astoto Kodarie. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 12(1), 63–72. DOI: https://doi.org/10.23887/jjpbs.v12i1.41424

Nasr, S. H. (2021). Antara Tuhan, Manusia, dan Alam: Jembatan Spiritual dan Filosofis Menuju Punjak Kebijaksanaan. Yogyakarta: IRCiSoD.

Nugroho, S. S., & Elviandri. (2018). Memayu Hayuning Bawana : Melacak Spiritualitas Transendensi Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Kearifan Masyarakat Jawa. Jurnal Hukum Ransendental: Pengembangan dan Penegakan Hukum di Indonesia, 346 – 355.

Oktaviani, K., & Darmoko. (2021). Memayu Hayuning Bawana dalam Lakon Canus Dakwa Karya Ki Ditya Aditya. Kawruh: Journal of Language Education, Literature, and Local Culture, 2(3), 54 – 70. DOI: https://doi.org/10.32585/kawruh.v3i2.1917

Ridwanuddin, P. (2017). Ekoteologi dalam Pemikiran Baiduzzaman Said Nursi. Lentera, 1(1), 39 – 61. DOI: https://doi.org/10.21093/lentera.v1i01.832

Stone, L. 2020. Religions and Environmentalism. California: ABC-CLIO DOI: https://doi.org/10.5040/9798216006893

Quddus, A. 2012. Ecotheology Islam: Teologi Konstruktif Atasi Krisis Lingkungan. Ulumuna: Jurnal Studi Keislaman, 2(16), 311 – 346. DOI: https://doi.org/10.20414/ujis.v16i2.181

Wasniah., & Sauri, S. (2021). Kajian Ekokritik Sastra Pada Cerpen Harimau Belang Karya Guntur Alam Dalam Antologi Cerpen Pilihan Kompas 2014 di Tubuh Tarra dalam Rahim Pohon. Gema Wiralodra, 1(12), 74 – 83.

Published

2024-10-08

How to Cite

Ulfa Rizqi Putri, Roekhan, R., & Maryaeni, M. (2024). Memayu Hayuning Bawana : Falsafah Ekoteologi Jawa Mengenai Keselarasan Manusia dengan Alam Dalam Cerita Pendek. Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, Dan Sastra, 10(4), 4110–4119. https://doi.org/10.30605/onoma.v10i4.4563

Issue

Section

Articles

Categories

Most read articles by the same author(s)